Judul diatas memang terasa sangat
jahat didengar telinga, tapi begitulah kenyataannya saat Anda berkunjung ke
pasar swalayan atau mini market. Coba Anda ingat, berapa kali Anda harus
membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan namun “terpaksa” harus dibeli
juga. Atau rencananya mau beli minyak goreng tapi pulang membawa shampoo?
Aneh kan..? itulah kecerdikan
pengelola pasar swalayan dan mini market untuk “memaksa” Anda membelanjakan
uang sebanyak-banyaknya. Dan itu tanpa Anda sadari sama sekali.
Dari sudut pandang
penjual/pengelola/pemilik toko, swalayan atau mini market, justru kondisi ini
yang dicari. Lalu apa ilmu rahasianya? Disinilah saya ingin berbagi dengan
Anda. Dan mempelajari bagaimana cara mereka bisamemanipulasi
pikiran konsumen untuk berbelanja dan berbelanja lagi.
Berikut ini rahasianya:
1. Selalu Merubah Letak Barang
Secara Berkala
Dengan cara ini memaksa pembeli
untuk berkeliling dulu sambil melihat-lihat barang lain sebelum mendapatkan
barang kebutuhannya.
2. Meletakkan atau Menyamarkan
Barang Kebutuhan Utama Di Samping Barang Lain Yang Kurang Penting/Laku
Sama dengan di atas, tujuannya agar
perhatian pembeli terpecah dan memperhatikan barang yang sebenarnya tidak dia
butuhkan.
3. Pencahayaan Terang Tidak
Menyilaukan
Dengan pencahayaan yang terang tapi
tidak menyilaukan, membuat bentuk barang lebih fresh dan menarik. Juga suasana
tampak mewah meriah. Coba perhatikan, mereka selalu memakai lampu yang banyak
jumlahnya tapi masing-masing lampu kecil wattnya.
4. Lantai Dari Ubin Ukuran 30×30 cm
Menurut riset, ukuran ubin 30x30cm
adalah ukuran yang paling tepat diterapkan untuk swalayan/mini market. Apalagi
diberi jarak (lis) antar ubin yang agak renggang. Masih menurut riset, lantai
yang terbuat dari semen/cor yang polos akan membuat konsumen berjalan lebih
cepat. Berbeda dengan penggunaan ubin 30×30 ini, pergerakan konsumen menjadi
lebih lambat.
5. Antrian Panjang
Terkadang mereka sengaja
memperlambat kerja kasir agar terjadi antrian panjang. Yang menurut pedoman
mereka, antrian ideal adalah 6-9 orang. Tujuannya selain memaksa
pembeli lebih lama dalam toko juga agar tampak ramai.
6. Meletakkan Barang Ringan Di Sisi
Antrian
Mereka juga meletakkan barang soft
atau ringan di dekat antrian, seperti snack, soft drink, permen terkadang juga
buku anak-anak. Saat antri diharapkan konsumen masih berbelanja lagi.
7. Harga Dengan Nominal Sulit
Perhatikan harga Rp.11.879 dan Rp.12.000.
Dengan posisi angka lebih kecil di depan angka yang lebih besar, otak akan
mempersepsikan bahwa harga tersebut sangat murah. Beda jika angka yang didepan
lebih besar daripada angka yang dibelakangnya, otak akan mengatakan harga
tersebut lebih mahal. Yang kedua, jika Anda berbelanja banyak, untuk memudahkan
menghitung angka 11.879 akan dibulatkan oleh otak menjadi 11.000 bukan 12.000.
Maka jangan heran saat membayar di kasir, perkiraan harga Anda jauh beda dengan
yang harus dibayarkan.
8. Kembalian Dengan Permen
meski sekarang sudah banyak yang
tidak melakukannya, namun masih ada beberapa swalayan yang menerapkannya.
Lumayan juga buat tambahan pendapatan.
Semoga 8 kunci diatas bermanfaat
bagi Anda, baik selaku konsumen agar lebih bijak dalam berbelanja atau Anda
sebagai pengelola mini market atau toko agar dapat mendapatkan keuntungan yang
lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar